rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Free Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generator
Free Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generator

Selasa, 27 Oktober 2009

Hariku Sumpahku Pemudaku

Keterkaitan kepanduan dan sumpah pemuda itu yang sering dilupakan.


> Setiap tanggal 28 Oktober kita selalu memperingati Sumpah Pemuda,
dan
> yang yang terbayang
> dalam ingatan kita hanya kalimat :
> Mengaku bertanah air satu, Indonesia
> Mengaku berbangsa satu, Indonesia, dan
> Mengaku berbahasa satu, Indonesia.
>
> Keputusan selengkapnya adalah :
>
> PUTUSAN KONGRES
> PEMUDA-PEMUDI INDONESIA
> TAHUN 1928
> Kerapatan pemuda-pemuda Indonesia, yang diadakan oleh perkumpulan
> pemuda-pemuda Indonesia yang berdasarkan kebangsaan dengan namanya
Jong
> Java, Jong Sumatra (pemuda Sumatra), Pemuda Indonesia, Sekar Rukun,
Jong
> Islamieten Bond, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi
dan
> Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia.
>
> Membuka rapat pada tanggal 27-28 Oktober tahun 1928 di negeri
Jakarta ;
> sesudahnya mendengar pidato-pidato dan pembicaraan yang diadakan di
> dalam kerapatan tadi ; sesudah menimbang segala isi pidato-pidato
dan
> pembicaraan ini ; kerapatan mengambil keputusan :
> Pertama :
> KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU,
TANAH
> INDONESIA.
>
> Kedua :
> KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA
> INDONESIA.
>
> Ketiga :
> KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA
> INDONESIA.
> Setelah mendengar putusan ini kerapatan mengeluarkan keyakinan,
asas ini
> wajib dipakai oleh segala perkumpulan –perkumpulan kebangsaan
Indonesia;

> Mengeluarkan keyakinan persatuan Indonesia diperkuat dengan
> memperhatikan persatuannya :
> Kemauan, Sejarah, Hukum-Adat, Pendidikan dan Kepanduan
> dan mengeluarkan pengharapan supaya putusan ini disiarkan dalam
segala
> surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan
kita.
> Mengajari anak-anak Indonesia saya anggap pekerjaan tersuci dan
terpenting.
> Tan Malaka (Pejuang kemerdekaan Indonesia, 1897 – 1949)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar